Selasa, 26 Juli 2011

Mengungkap Kekuatan Penyembuhan Susu Kambing

Discover the healing power of goat milk.
By Daniel Madock, DC
Dr Daniel Madock
Susu kambing memiliki khasiat penyembuhan yang luas. Penelitian menunjukkan bahwa susu kambing memiliki daya cerna yang lebih baik, kapasitas buffer dan alkalinitas dibandingkan susu sapi. Beberapa hal yang membuktikan keunggulan susu kambing.
  1. Secara biologis struktur kimia Susu kambing menyerupai susu manusia
  2. Susu kambing Rendah kandungan zat yang bisa menyebabkan Alergi.
  3. Mudah di cerna dan menyerap sepenuhnya
  4. Susu kambing merupakan sumber makanan ber Alkaline (Alkaline Food)
1. Struktur Biologi Mirip dengan Susu Manusia (ASI)
Susu kambing memiliki kesamaan dengan ASI yang tak tertandingi susu sapi, yang mungkin menjadi faktor utama penyembuhan penyakit dengan susu kambing. Sebuah studi yang di lakukan oleh “International Journal of Food Science Nutrition” menemukan bahwa susu kambing memiliki profil yang sangat berbeda dari fraksi nitrogen non-protein susu sapi, dengan beberapa konstituen seperti nukleotida (DNA struktur) yang memiliki konsentrasi mendekati ASI manusia.
  • Jadi pada dasarnya Struktur DNA Susu kambing Mirip Dengan Struktur DNA Susu manusia.
  • Penelitian lain menyimpulkan, Profil (prebiotik) Oligosakarida dari susu kambing sangat mirip dengan ASI.
  • Oligosakarida susu Kambing dapat dimasukkan dalam formula susu bayi untuk meningkatkan gizi bayi.
  • Prebiotik ini merupakan ujung tombak kesehatan pencernaan.
Kemiripan lainnya :
  • Struktur protein seperti. Beta kasein, yaitu mayoritas protein kasein yang banyak ditemukan di kedua susu baik susu kambing dan susu manusia, berbeda dengan yang ditemukan dalam susu sapi.
  • Peptida pemetaan dalam lactoalbumins alpha-dan beta-lactoglobulins dalam susu kambing dan susu manusia benar-benar berbeda dari susu sapi.
  • Publikasi lain menemukan bahwa struktur misel dari kasein antara manusia dan susu kambing memiliki prevalensi beta kasein yang tak tertandingi susu sapi.
  • Selanjutnya, ... sampel susu Manusia dan kambing ditemukan mengandung Antioksidan SELENIUM yang secara signifikan lebih tinggi dari susu Sapi
2. Susu kambing Rendah kandungan zat yang bisa menyebabkan Alergi.
Mungkin salah satu atribut susu kambing yang paling terkenal adalah Jarang menyebabkan Alergi, hal ini sangat penting untuk menjaga setiap pasien dalam kesehatan yang optimal. Alergi terhadap susu penyebab no.1 alergi pada anak-anak, mempengaruhi sekitar 500.000 sampai 1,5 juta anak setiap tahun
Susu sapi mengandung lebih 20 protein penyebab alergi, tidak dikenal oleh sistem kekebalan yang dapat menyebabkan beragam gejala seperti Gatal-gatal, mengi, muntah, kram perut, diare, ruam kulit (umumnya di sekitar mulut), hidung meler, mata berair, kolik pada bayi dan bahkan shock anafilaksis adalah tanda-tanda dan gejala alergi susu sapi.
Point Penting
  • Salah satu studi menemukan bahwa hampir 93 persen bayi menderita alergi susu sapi mampu mentolerir susu kambing.
  • Studi lain menyimpulkan bahwa susu kambing, ketika digunakan sebagai sumber protein pertama setelah masa menyusui, jarang menyebabkan alergi seperti susu sapi.
  • Alpha-1 kasein adalah salah satu penyebab utama alergi dalam susu sapi.
  • Susu kambing, seperti susu manusia, mengandung rendah Alpha-1 kasein dan tinggi alphas-2 kasein, yang tidak menyebabkan alergi.
Alergi Terhadap Orang Dewasa
Alergi terhadap makanan seperti susu sapi juga mempengaruhi orang dewasa. Seringkali alergi tidak seketika terlihat pada orang dewasa.
Hal umum alergi pada orang dewasa seperti ketidaknyamanan latent, nyeri, menurunkan fungsi kesehatan secara keseluruhan. Susu sapi selalu menjadi salah satu tersangka ketika menyelidiki alergi makanan pada pasien. Sementara susu kedelai yang disebut-sebut sebagai alternatif yang aman untuk susu sapi, beberapa studi juga menunjukkan bahwa orang-orang dengan alergi susu sapi memiliki peluang 47-persen juga alergi terhadap susu kedelai.
Mudah di cerna dan di serap tubuh
Pencernaan didefinisikan sebagai katabolisme (break-down/dipecah) dari makanan menjadi partikel unsur makanan (lemak, protein, karbohidrat) dalam perut, sementara penyerapan adalah penyerapan partikel makanan di usus kecil. Susu kambing memiliki daya cerna dan penyerapan yang lebih baik dari susu sapi untuk beberapa alasan.
Ketika fisiko-kimia di bandingkan dari kedua susu, perbedaan mencolok terdapat di dalam Jumlah Asam Lemak Rantai Pendek (SCFA) dan Asam Lemak Rantai Menengah (MCFA). Kandungan SCFA dan MCFA Susu kambing jauh lebih tinggi dibandingkan susu sapi.
Karena SCFA dan MCFA memiliki rasio permukaan-ke-volume yang lebih besar sehingga membuatnya lebih mudah dicerna dan diserap daripada Asam Lemak Rantai Panjang (LCFA) yang lazim di temui pada susu sapi.
Bahkan, penelitian baru-baru menemukan bahwa "tingkat metabolisme yang sangat berharga seperti “Short dan Medium Chain Fatty Acids” seperti Caproic, Caprylic dan Lauric secara signifikan kandungannya lebih tinggi di dalam Susu Kambing daripada susu sapi.
Asam Caproic, Caprlyic dan Luaric : Sebagai Anti Bakteri dan Virus, dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan juga dapat meningkatkan Energi
Susu kambing juga mengandung protein yang dapat di cerna dengan sangat unggul. Sebuah studi yang menyelidiki efek pepsin dan tripsin (dua protein - enzim pencernaan yg ditemukan di dalam perut) mengungkapkan bahwa enzim ini sepenuhnya dicerna lebih dari 96 persen dari yg tersedia pada protein susu kambing dan kurang dari 73 persen protein susu sapi yang bisa dicerna sepenuhnya.
Selain protein yang sangat mudah dicerna, susu kambing juga mengandung Oligosaccharides (prebiotik) yg mudah di cerna. Susu kambing juga memiliki sumber energi utama yang berlimpah yaitu Adenosin Trifosfat Substrat (ATP) yang jauh melebihi susu sapi.
ATP adalah sumber pertukaran tenaga yang memastikan metabolisme kita terus ber produksi yang menggunakan setiap sel-sel reaksi tubuh
Sumber Terbaik ALKALINE FOOD
Banyak makanan menyebabkan tubuh menjadi asam, yang dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan. Sebuah cara yang akurat menunjukkan jika makanan dapat membentuk asam adalah dengan menguji kapasitas buffer, atau lebih tepatnya kemampuannya untuk mengurangi beban asam. Sebuah studi dari Journal of Dairy Science meneliti kapasitas buffer pada Susu kambing, Susu sapi, susu kedelai dan obat-obatan antasida.
Obat antasida terbukti memiliki kapasitas buffer yang terbaik karena fungsi mereka adalah untuk mengurangi asam. Namun, studi ini menemukan bahwa Susu kambing melebihi kemampuan buffering dari tiga sampel yang di uji
Studi lain dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa oligosakarida (prebiotik) dari susu kambing sangat mungkin memainkan peran utama dalam perlindungan dan memperbaiki kondisi usus. Hal ini penting karena Makanan bersifat Asam Sering menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran pencernaan. Praktisi akan bijaksana menggunakan produk susu kambing sebagai sumber Alkaline Food membantu pasien yang bermasalah dengan Saluran Pencernaan (The Human Gastrointestinal (GI) Tract)
Susu Kambing Mengandung L-Glutamine dan Asam Amino yang Menetralisir ke Asaman Tubuh Menjadi
ALKALINE!

Artikel Di Terbitkan di American Chiropratic
References:
1. Park YW. Relative Buffering Capacity of Goat Milk, Cow Milk, Soy-Based Infant Formulas, and Commercial Nonprescription Antacid Drugs. J Dairy Sci 74: 3326-3333.
2. Prosser CG, Mclaren RD, Frost D, Agnew M, Lowry DJ. Composition of the non-protein nitrogen fraction of goat whole milk powder and goat milk-based infant and follow-on formulae. Int J Food Sci Nutr. 2008 Mar;59(2):123-33.
3. Daddaoua A, Puerta V, Requena P, Martinez-Ferez A, Guadix E, Sanchez de Medina F, Zarzuelo A, Suarez MD, Boza JJ, Martinez-Augustin O. Goat Milk Oligosaccharides Are Anti-Inflammatory in Rats with Hapten-Induced Colitis. J Nutr. 2006; 136: 672-676.
4. El-Agamy EI. The challenge of cow milk protein allergy. Small Ruminant Research. March 2007;68(1):64-72.
5. Debski B, Picciano MF, Milner JA. Selenium Content and Distribution of Human, Cow and Goat Milk. J Nutr. 1987; 117: 1091-1097.
6. Lara-Villoslada F, Olivares M, Jiménez J, Boza J, Xaus J. Goat Milk Is Less Immunogenic than Cow Milk in a Murine Model of Atopy. J Ped Gastroenterol Nutrition: October 2004; 39 (4):354-360.
7. Freund G. Use of goat milk for infant feeding: experimental work at Créteil (France). Proceeding of the meeting Intérêts nutritionnel et diététique du lait de chèvre. Niort, France: INRA, 1996:119–21.
8. Lara-Villoslada F, Olivares M, Jiménez J, Boza J, Xaus J. Goat Milk Is Less Immunogenic than Cow Milk in a Murine Model of Atopy. Department of Immunology and Animal Sciences, Puleva Biotech SA, Granada, Spain.
9. Restani P. Goat Milk Allerginicity. Department of Pharmacological Sciences, State University of Milan, Milan, Italy.
10. Hill DJ, Heine RG, Cameron DJS, Francis DE, Bines JE. The natural history of intolerance to soy and extensively hydrolyzed formula in infants with multiple food protein intolerance (MFPI). J Pediatr. 135:118–121.
11. Razafindrakoto O, Ravelomanana N, Rasolofo A, Rakotoarimanana RD, Gourgue P, Coquin P, Briend A. Goat's milk as a substitute for cow's milk in undernourished children: a randomized double-blind clinical trial. Pediatrics. 1994 Jul;94(1):65-9.
12. Park YW, Juárez M, Ramos M, Haenlein GFW. Physico-chemical characteristics of goat and sheep milk. Small Ruminant Research. March 2007;68(1):88-113.
oleh Higoat Susu Kambing (Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar